PERCOBAAN I



I.          JUDUL PERCOBAAN                   : PENGGUNAAN PERALATAN
                                                                           LABORATORIUM KIMIA
II.        TANGGAL PERCOBAAN                        : 3 November  2015
III.       TUJUAN PERCOBAAN                : a. Peralatan laboratorium Kimia dapat
                                                                               digunakan dengan benar
                                                                          b.  Teknik dasar analisis kualitatif dapat
                                                                     dilakukan dengan benar
  c. Teknik dasar analisis kuantitatif dapat
       dilakukan dengan benar
IV.       DASAR TEORI
            Alat adalah suatu benda yang di pakai untuk mengerjakan sesuatu hal yang harus di perhatikan yaitu kebersihan alat yang di gunakan.  Zat Contohnya ,jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum.
            Semua alat di laboratorium mamiliki nama ,fungsi dan cara kerjanya msing-masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda-beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan,karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda.
             Prinsip percobaan peralatan di laboratorium berdasarkan identifikasi alat yang biasa di gunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang di dapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahn seperti ini di golongkan ke dalam alat pasti.









V.ALAT DAN BAHAN
        A. ALAT
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
           Erlenmeyer, neraca, gelas beaker,pipet tetes,corong gelas,buret,labu ukur,gelas ukur,pipet ukur,tabung reaksi,kertas saring,kaki tiga,kawat kasa,penjepit,pemanas spiritus,cawan porselen,spatula,sendok porselen,dan gelas arloji.
     B. BAHAN
          Bahan-bahan yang digunakanpada percobaan ini adalah aquades

VI.        PROSEDUR KERJA
Teknik-Teknik Dasar Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
1.      Memanaskan larutan
a.       Cara memanaskan zat dalam cawan porselen/Erlenmeyer/gelas beker
ü  Diambil kaki tiga dan di letakkan kasa kawat diatasnya
ü  Diletakkan gelas kimia yang berisi larutan di atas kasa dan di panaskan dengan pemanas spiritus
b.      Cara memanaskan zat dalam tabung reaksi
ü  Di jepit tabung reaksi yang berisi larutan pdengan penjepit kayu/besi
ü  Di panaskan dengan nyala api spiritus, api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan
ü  Kemudian di goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata
ü  Di arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lain maupun diri sendiri
ü  Kemudian pada saat memanaskan larutan perlu ditambahkan batu didih untuk menghindari letupan larutan ketika mendidih di karenakan pemanasan yang tidak merata. Batu didih berupa serpihan kasar keramik atau porselen yang berpori dengan ukuran seragam. Lalu di tambahkan dalam larutan sebelum di panaskan.
2.      Cara menyaring endapan
a.       Digunakan kertas saring yang sudah di bentuk untuk kemudian digunakan pada corong gelas
b.      Dibilas terlebih dahulu dengan cara melewatkan pelarut mulai dari pinggir atas kertas bergerak memutar hingga ketengah dan cairan bilasan di buang.
c.       Disaring sedikit demi sedikit,kira-kira banyaknya larutan adalah sepertiga tinggi kertas

3.      Meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi
          Cara meneteskan seperi ini berlaku untuk cairan yang umum,tidak mudah bereaksi dengan cepat dan bukan bahan yang berbahaya hanya di butuhkan untuk mempercepat proses penetesan
Cara meneteskan seperti ini sangat dianjurkan untuk setiap 
 penetesan terutama untuk zat-zat seperti berikut :
a.       Zat yang sangat reaktif
b.      Zat yang pekat dan berbahaya
c.       Zat yang proses terjadinya reaksi sangat diperhatikan

4.      Cara mengocok larutan
a.       Cara mengocok larutan dengan menggunakan labu ukur
b.      Cara mengocok larutan dalam erlenmeyer
5.      Cara menimbang
         Digunakan sendok atau spatula untuk mengambil zat yang akan ditimbang sesuai dengan karakteristik zat yang akan ditimbang. Digunakan sendok porselen untuk zat yang bersifat oksidator. Kemudian dipilih timbangan yang tepat sesuai kapasitasnya. Jangan menimbang zat melebihi kapasitas maksimal timbangan yang digunakan. Dicatat hasil timbangan kemudian diperhatikan contoh perintah penimbangan berikut :
            “Ditimbang lebih kurang...” artinya : jumlah yang harus ditimbang tidak boleh kurang dari 90% dan tidak boleh lebih dari 110% dari jumlah yang harus ditimbang.
Ditimbang dengan saksama...” artinya: deviasi penimbangan tidak boleh lebih dari 0,1%dari jumlah yang ditimbang. Misalnya dengan pernyataan timbang seksama 500 mg, berarti batas kesalahan penimbangan tidak boleh lebih dari 0,5 mg. Oleh karena itu, penimbangan harus dilakukan dengan neraca analitis kepekaan minimal 0,5 mg. Penimbangan saksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 di belakang koma pada akhir bilangan bersangkutan. Misalnya, dengan pernyataan timbang 200,0 mg dimaksudkan bahwa penimbangan harus dilakukan dengan tepat tanpa ada lebih di belakang koma.






6.      Mengukur Volume Zat Cair dengan Alat Ukur

pengukuran volume larutan bisa menggunakan gelas ukur,kecuali jika dinyatakan perintah “ukur dengan saksama...” dimaksudkan bahwa pengukuran dilakukan dengan memakai pipet standar dan harus digunakan sedemikian rupa sehingga kesalahannya tidak melebihi batas yang ditetapkan. Penggunaan pipet dapat diganti dengan buret yang sesuai dan memenuhi standar. Pengukuran saksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 di belakang angka koma terakhir bilangan yang bersangkutan. Misalnya dengan pernyataan pipet 10,0 ml atau ukur 10,0 ml dimaksudkan bahwa pengukuran harus dilakukan dengan saksama.



7.      Teknik Dasar Titrasi
           Penggunaan buret
·         Diperiksa terlebih dahulu apakah buret dalam kondisi baik(tidak pecah atau bocor), berikan sedikit saja vaselin pada kran agar pengaturan penetesan mudah dilakukan.
·         Dibersihkan buret sebelum digunakan dengan aquades,kemudian dibilas buret tersebut dengan sedikit aquades pada tahap pertama dan bilasan kedua dengan sedikit zat kimia yang akan dimasukkan ke dalamnya minimal tiga kali untuk tahap aquades dan satu kali untuk zat kimia yang akan dimasukkan. Cara pembilasan adalah dengan posisi kran buret tertutup dan buret dibaringkan dan diputar dengan tangan sehingga zat dapat membilas keseluruhan dalam buret kemudian zat dibuang lewat kran buret yang dibuka.
·         Dimasukkan zat kimia yang akan digunakan ke dalam buret tersebut dengan menggunakan corong. Kemudian dilakukan pengisian sampai seluruh bagian buret terisi (diperhatikan bagian bawahnya) dan tidak terdapat gelembung gas pada buret.
·         Dipasang buret pada setiap statip dan klem agar posisinya stabil.







VII.         HASIL PENGAMATAN
A.    SEBELUM PERCOBAAN
 NO
NAMA BAHAN
BENTUK
WARNA





















































B.     SESUDAH PERCOBAAN
1.      Teknik Memanaskan larutan
a.       Cara memanaskan zat dalam gelas kimia/ erlenmeyer
Kaki tiga           kawat kasa          gelas kimia          dipanaskan dengan spiritus
b.      Cara memanaskan dalam tabung reaksi
Dijepit tabung reaksi        tambahkan batu didih          panaskan         goyangkan
2.      Teknik menyaring endapan
Kertas saring yang telah di bentuk        letakkan pada corong        dibilas             saringlah sedikit demi sedikit
3.      Teknik meneteskan larutan kedalam tabung reaksi
a.       Untuk cairan yang tidak mudah bereaksi posisi tabung reaksi dan pipet tetes adalah tegak condong lagi
b.      Untuk cairan yang reaktif dan pekat serta dinilai bahaya maka posisi tabung reaksinya di miringkan dan posisi ujung pipet tetes di dekatkan dengan dinding tabung reaksi
4.      Teknik mengocok larutan
Masukkan larutan kedalam labu ukur               tutup labu ukur         di gojlok
5.      Teknik menimbang
Sediakan alat menimbang         siapkan juga kaca arloji             diletakkan di atas timbangan(neraca analitik)             tekan tombol on/off
            Tekan tombol zero             letakkan zat yang akan ditimbang 
              Lihat massanya pada muka alat            tekan tombol zero lagi
              Tekan tombol on/off agar alatnya mati  
6.      Teknik mengukur volume zat cair dengan alat ukur
Gunakan pipet ukur volume              pasangkan filler(karet penghisap)pada ujung atas pipet volume                tekan tombol s untuk menghisap larutan
            Tekan tombol e untuk mengeluarkan larutan pada tabung yang lainnya
7.      Teknik Dasar Titrasi
Periksa buret             bersihkan              masukkan zat kimia yang akan digunakan kedalam buret dengan menggunakan corong
              pasangkan buret pada statif dan klem               letakkan erlenmeyer pada penyangga di bawah yang buret              buka kran agar larutan menetes kedalam erlenmeyer

IX.       PEMBAHASAN
Pada setiap melakukan percobaan kita di tuntut untuk harus menggunakan peralatan yang berbeda ataupun sama tapi ukurannya berbeda. Contohnya untuk mengaambil larutan dalam jumlah yang sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan gelas beaker atau erlenmeyer,karena ketelitian gelas ukur yang tinggi untuk mengukur zat cair dan mudah di gunakan,tetapi kalau gelas beaker hanya sebagai tempat larutan atau sampel walaupun terdapat skala tetapi  ini tidak boleh di pergunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensitif. Jadi kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menggunakan alat-alat untuk praktikum dengan baik dan benar sehingga tidak akan mengganggu pada saat praktikum berlangsung dan tidak akan terjadi bahay kecelakaan yang tidak di inginkan.




Pada saat melakukan praktikum harus sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan,diantaranya ada teknik dasar analisis kuantitatif dan teknik dasar kualitatif. Adapun teknik dasar yang harus sangat diperhatikan yaitu teknik memanaskan larutan,teknik menyaring en dapan,teknik meneteskan larutan kedalam tabung reaksi,teknik mengocok larutan,teknik menimbang zat,teknik mengukur volume zat cair dengan alat ukur,dan teknik dasar titrasi. Dari ketujuh teknik yang disebutkan mempunyai spesifikasi masing-masing dan harus di lakukan dengan sangat hati-hati, supaya mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan seperti yang di inginkan.
Hal yang harus di perhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil praktikum kalau ada alat yang digunakan tidak bersih,maka akan  terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Kesalahan pada saat penggunaan alat dan bahan juga dapat menimbulkan hasil yang tidak baik dan tidak akurat. Dalam ilmu statistika kesalahn seperti ini digolongkan dalam alat pasti. Jadi pemahaman tentang fungsi dan cara kerja peralatan juga bahan harus benar-benar di kuasai dengan baik oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium. Karena apabila ada kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat dan bahan dalam suatu praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya,dan pemilihan alat yang akan digunakan harus sesuai dengan tujuan praktikum agar praktikum aman dan berjalan dengan lancar.

X.    KESIMPULAN
1. Jika ingin memperoleh hasil yang maksimal pada saat praktikum maka yang
    harus diperhatikan adalah kebersihan peralatannya.
2. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata.
3. Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung, gunakan
    tangan dengan mengibas bau sedikit sampel gas ke hidung.
4. Pada saat pemanasan zat kimia dalam tabung reaksi jangan pernah mengarahkan
     mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain.
5. Pemahaman tentang fungsi dan cara kerja peralatan dan bahan harus benar-
    benar dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di lab kimia.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Blog Archive