PERCOBAAN V



       I.            JUDUL PERCOBAAN        : ModifikasiBelerang
    II.            TANGGAL PERCOBAAN : 09 Desember 2015
 III.            TUJUAN PERCOBAAN     :1.      Mempelajari sifat-sifat kimia belerang.
                                                           2.      Mengamati perubahan bentuk belerang karena pengaruh pemanasan.
IV. Dasar Teori
Belerang adalah salah satu bahan mentah alam yang paling berguna dan sudah dikenal sejak lama. Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotropi suatu unsur itu sama, tetapi berbeda dalam kimianya.
Hubungan dari berbagai alotropi belerang adalah sebagai berikut:
S-α      →     S-β     →    S-λ     →     S- μ       → S
Rombik    Monoklin    Mobili         Viscous     Gas
  ↓
  Sγ
Plastis
Belerang rombik atau disebut juga belerang –α terdiri dari molekul S8. Belerang rombik ini larut dalam eter, benzena, dan carbon sulfida. Penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam peralut-pelarut ini menghasilkan kristal oktahedral. Belerang monoklin disebut juga belerang –β. Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang diatas 96°C, berbentuk jarum-jarum prisma.
Jika dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi, belerang akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. Titik leleh S-α 113°C dan titik leleh S-β 119°C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 96°C. Titik leleh yang diamati sangat bergantung pada kecepatan pemanasan. Jika suhu dinaikkan warna akan semakin gelap dan cairan menjadi kental karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai maksimum pada 200°C ketika cairan menjadi hitam. Jika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444,6 °C. Uapnya terdiri dari S6, S4 dan S2.
Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan diperoleh belerang plastis berbentuk rantai spiral. Jika kemudian didiamkan beberapa saat, bentuk rantai ini akan berubah menjadi belerang rombik bercicin S8.
Menurut Oxtoby (2001, 125), belerang adalah unsur kimia dalam tabel priodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16, yang berbentuk non-metal yang tak berasa dan tak berbau belerang dapat di temukan sebagai unsur murni atau sebgai mineral-mineral sulfide dan sulfide. Ia adalah unsur penting dan di tentukan di dalam asam amino dan belerang juga ditemukan




















V. Alat dan Bahan
a)      Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini cawan penguap, kaca arloji, tabung reaksi, karet penutup tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia 100 ml, dan lampu Spiritus.
b)     Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas saring, serbuk belerang, ethanol, aquades, dan benzena.

VI. Prosedur Kerja
1.      Dimasukkan ± 2 cm benzena kedalam tabung reaksi, ditambahkan sedikit (seujung spatula) serbuk belerang kedalamnya. Ditutup tabung reaksi dengan penutupnya dan dikocok. Dicatat pengamatan anda.
2.      Dileburkan ¼ sendok belerang dalam cawan penguap. Dipanaskan dengan hati-hati, jangan sampai belerang cair berwarna coklat. Setelah semua belerang melebur (warna kuning coklat) dihentikan pemanasan dan dibiarkan hingga membeku. Diperhatikan garis-garis Kristal   yang membentuk.
3.       a. Dimasukkan ± cm serbuk belerang secara perlahan-lahan sambil menggoyangkannya. Diamati warna dan viskositas (kekentalan) belerang sejak meleleh hingga mendidih.
b.      Dituangkan sebahagian belerang yang baru saja mendidih kedalam gelas kimia yang berisi air, dicatat pengamatan. Didiamkan selama 15 menit lalu dicatat pengamatan.
c.       Dipanaskan belerang yang masih tersisa dalam tabung reaksi hingga berwarna coklat kehitaman kemudian didiamkan 15 menit,





VII. HASIL PENGAMATAN
A.    SEBELUM PERCOBAAN

NO
  Nama Bahan
  Bentuk
  Warna
1
 Benzena (C6H6)
   Larutan
   Tidak berwarna
2
 Belerang ( S)
   Serbuk
    Kuning
3
Minyak meineral
    Ciran
    Tidak berwarna
4
Air ( H2O)

    Cairan
     Tidak berwarna

B.     SESUDAH PERCOBAAN
1.      ±  2cm benzena  + belerang yang berbentuk serbuk berwarna kuning → larutan
2.      ¼  sendok belerang di leburkan dan kemudian di panaskan → jarum kristal, jarum tersebut monoklin kristal di sebut rombik, jarum kristal di panaskan dengan di tambahkan minyak mineral → larutan yang berbentuk viscous yang berwarna coklat jika diamkan → monoklin
3.      ± 4  cm serbuk belerang di panaskan dan di tuangkan ke dalam, gelas kimia yang berisi air →plastis kuning telur bulat mengkilat jika di panaskan → rombik

VIII. REAKSI PERHITUNGAN
a.       8C6H6 + 3S8 → 24C2S + 24H2
b.      SO2 + H2O → H2SO3
c.       S8 + 8O2 → 8SO2
d.      2SO2 + O2 →2SO3



IX. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sulfur atau belerang memiliki sifat alotropi. Sifat alotropi yaitu kemampuab zat untuk terdapat lebih dari satu ,acam bentuk. Adapun bentuk alotropi dari belerang yaitu S-α (rombik), S-β (monoklin), S-λ (mobili), S-µ (viscous), S (gas), dan S-ɣ (plastis). Belerang rombik hanya dapat larut dengan pelarut nonpolarseperti eter, benzena dan carbon sulfida. Selain larut dalam pelarut nonpolar, belerang rombik juga terdiri dari molekul S8.
Percobaan pertama tentang kelarutan unsur belerang dengan pelarut nonpolar, sampel yang digunakan adalah serbuk velerang dan pelarut benzena. Pertama sekali pelarut benzena dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan serbuk belerang berwarna kuning kemudian dikocok larutan tersebut sehingga menghasilkan belerang terlarut dalam pelarut benzena. Percobaan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa unsur belerang hanya dapat larut dalam pelarut nonpolar. Apabila unsur belerang dilarutkan dalam air maka unsur belerang tidak akan terlarut dalam air dikarenakan air merupakan pelarut polar.
Percobaan kedua yaitu tentang sifat alotropi belerang, sampel yang digunakan ialah belerang dan minyak belerang. Awalnya belerang dileburkan kemudian dipanaskan didalam cawan penguap sehingga menghasilkan belerang meleleh dan berwarna lebih kuning selanjutnya dihentikan pemanasan dan dibiarkan sehingga terbentuk seperti jarum-jarum prisma (monoklin). Kemudian ditambahkan minyak mineral supaya belerang tidak lengket dicawan penguap dan kemudian dipanaskan sehingga terbentuk rombik (kristal) lalu dipanaskan lagi sehingga menghasilkan viscous. Proses perubahan belerang rombik menjadi belerang viscous disebut mobili. Apabila viscous dibiarkan, maka lama-kelamaan akan rterbentuk lagi se[erti kristal (rombik). Percobaan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa belerang bersifat alotropi yaitu kemampuan untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Dari percobaan tersebut juga dapat kita ketahui bahwa belerang dapat berbentuk rombik, monoklin dan viscous.
Percobaan ketiga yaitu tentang bentuk belerang plastis. Pada mulanya serbuk belerang dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan hingga bekerang meleleh dan berwarna kuning. Kemudian lelehan tersebut dimasukkan kedalam gelas kimia yang sudah terisi air sehingga menghasilkan bentuk belerang plastis yaitu bulat mengkilat. Sisa dari lelehan tadi dipanaskan lagi kemudian didiamkan. Lama-kelamaan lelehan tersebut membentuk kristal lagi (rombik). Percobaan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa belerang bersifat alotropi. Pada percobaan ini, bemtuk belerang yang didapat yaitu belerang plastis.

X. KESIMPULAN
1.      Belerangmemilikiberbagaibentukalotropidiantaranyarombik, monoklin, mobili, viscous, gas danplastis.
2.      Cairanbelerang yang mendidihdituangkankedalam air dinginakanmemperolehbelerangplastisberbentukrantai spiral.
3.      Belerangrombikdapatlarutdalameter, benzena, dankarbonsulfida.
4.      Jikadipanaskanperlahan-lahanbelerangakanmelelehmenjadicairankuningterdiridari S8
5.      Belerangtidakdapatlarutdalam air .














0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Blog Archive