PERCOBAAN III


I.            JUDUL PERCOBAAN               : Aluminium dan Senyawa
II.            TANGGAL PERCOBAAN      : 17 November 2015
III.            TUJUAN PERCOBAAN          : Mempelajari Kimia Aluminium dan
     Senyawa dan membandingkannya dengan
      Kimia Magnesium dan Senyawanya
IV.            DASAR TEORI

Menurut Safrijal dan Haris Munandar (2015) Menyatakan Ilmu kimia Aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang kecil dari ion Al3+ , yaitu kerapatan muatan yang besar, jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk [Al (H2O)6]3­- yang biasanya ditulis Al3+ (aq)
Didalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat diperoleh kesetimbangan berikut :
a)      [Al(H2O)6]3- + H2O            [Al(H2O)5OH]2+ + H3O+
b)      Dalam  basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi,
c)      [Al(H2O)6]3- + 3HO-(aq)            [Al(H2O)3(OH)3](s) + 3H2O(I)
d)     Dalam larutan NaOH yang berlebih,
e)      [Al(H2O)3(OH)3](s) + OH-(aq)                   [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O

V.            ALAT DAN BAHAN
A.    ALAT
Tabung Reaksi, Gelas Kimia, pipa penyalur, dan Pembakar Bunsen
B.     BAHAN
Keping Aluminium, Serbuk Aluminium, Pipa Magnesium, Asam Klorida encer, Natrium Hidroksida encer, Larutan Merkuri (II) Klorida, Gas Khlor, Aluminium Klorida, Magnesium Klorida, Magnesium Oksida, Aluminium Oksida, Larutan Al3+ 0,1M, Larutan Mg2+ 0,1M
VI.            PROSEDUR KERJA
a)      Reaksi dengan asam klorida
1.      Dicampurkan 5 ml asam klorida encer dengan beberapa keping logam aluminium dalam satu tabung reaksi. Jika aluminium belum bereaksi setelah 5 menit, dipanaskan campuran ini.
2.      Diulangi percobaan dengan pita magnesium sebagai pengganti keping aliminium.
3.      Dituliskan hasil pengamatan anda.
b)      Reaksi dengan larutan natrium hidroksida.
1.      Dicampurkan 5 ml larutan natrium hidroksida encer dengan beberapa keping aluminium (sesendok serbuk aluminium) dalam tabung reaksi. Jika setelah 5 menit belum terjadi reaksi, dipanaskan tabung reaksi tersebut.
2.      Dicatat pengamatan anda dan diperiksa gas yang terbentuk.
3.      Diulangi percobaan dengan magnesium sebagai pengganti aluminium.
c)      Reaksi dengan oksigen.
1.      Diletakkan secarik aluminium foil dalam gelas kimia dan ditaburi dengan larutan merkuri II klorida.
2.      Dibiarkan beberapa menit, kemudian dicuci aluminium foil dengan air.
3.      Dibiarkan foil ini beberapa menit diudara.
4.      Dicatat hasil pengamatan anda.
d)     Membandingkan Aluminium klorida dan magnesium klorida.
1.      Dipanaskan aluminium klorida anhidrat dalam tabung reaksi.
2.      Dimasukkan satu sendok aluminium klorida anhidrat kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan air setetes demi setetes.
3.      Diulangi percobaan dengan magnesium klorida anhidrat sebagai pengganti aluminium klorida anhidrat.
e)      Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida.
1.      Diperiksa reaksi dari aluminium oksida dan magnesium oksida dengan air. Diperiksa pH larutannya.
2.      Diperiksa reaksi oksida-oksida ini mula –mula dengan asam klorida encer kemudian dengan natrium hidroksida encer. (digunakan 0,1 gram oksida dalam 3ml asam atau basa).  

VII.            HASIL PENGAMATAN
A. SEBELUM PERCOBAAN
NO
NAMA BAHAN
BENTUK
WARNA
1.       
Al (Aluminium)
Lempengan
Silver
2.       
Mg (Magnesium)
Lempengan
Silver
3.       
NaOH
Larutan
Tidak bewarna
4.       
HgCl2
Larutan
Tidak bewarna
5.       
AlCl3
Serbuk
Putih
6.       
MgCl2
Kristal
Tidak bewarna
7.       
Al2Cl3
Serbuk
Putih
8.       
MgO
Serbuk
Putih
9.       
H2O
Larutan
Tidak bewarna
10.   
Kertas lakmus
Lembaran
Merah
11.   
HCl
Larutan
Tidak bewarna
12.   
Al2O3
Lempengan
SIlver


B. SESUDAH PERCOBAAN

1.      Reaksi dengan Asam Klorida
Al3+ + HCl              AlCl3 (keping Aluminium) = menghasilkam gelembung (reaktif)

Mg + HCl             MgCl2 + H2 ( lempengan Magnesium) = menghasilkan gelembung (reaktif)


2.      Reaksi dengan larutan Natrium Hidroksida
Al3+ + NaOH              ( keping Aluminium) = menghasilkan gelembung (reaktif)

Mg2+ + NaOH             (keping Magnesium) = menghasilkan gelembung (kurang reaktif)

3.      Reaksi dengan Oksigen
Al2O3 + HgCl2                        Aluminium berkarat



4.      Membandingkan Aluminium Klorida dan Magnesium Klorida
AlCl3 + H2O             Reaktif (asam), kertas lakmus merah terang

MgCl2 + H2O              Reaktif (asam), kertas lakmus merah pucat

5.      Membandingkan sifat Asam Basa Al2O3 dan MgO
Al2O3 + HCl             pH = 1 (bersifat Asam)               tidak berwarna

Al2O3 + H2O              pH = 10 ( bersifat Basa)             keruh

MgO + HCl                pH = 2 ( bersifat Asam )            tidak berwarna

MgO + H2O               pH = 10 (bersifat Basa)             keruh

Al2O3 +  NaOH              pH = 13 ( bersifat Basa )          keruh

MgO + NaOH            pH = 13 (bersifat Basa)           keruh

VIII.          REAKSI PERHITUNGAN
1.      Mg + HCl        MgCl2 + H2
2.      Al + HCl         AlCl3 + H2
3.      Mg + NaOH             Mg(OH)2 + H2
4.      Al + NaOH          Al (OH)2 + H2



IX.            PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum, dapat dibahas bahwa unsur Aluminium(Al) mempunyai sifat fisika yang cepat bereaksi dengan larutan basa dan lama bereaksi dengan larutan asam. Aluminium juga sering digunakan dalam peralatan rumah tangga karena berdasarkan sifat-sifat Aluminium(Al) itu sendiri bersifat anti karat dan Aluminium (Al) merupakan unsur periode ke-3 dan berada pada golongan 13. Aluminium (Al) juga bersifat lunak. Teori ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan dengan mencampurkan 5 ml Asam Klorida (HCl) dengan kepingan Aluminium (Al) kedalam tabung reaksi sehingga pada saat itu tidak terjadi reaksi yang diperoleh. Kemudian dilakukan pemanasan pada campuran tersebut dan menghasilkan gelembung-gelembung gas H2. Sedangkan pada kepingan Magnesium (Mg) yang ditambahkan asam klorida (HCl) menghasilkan terjadinya reaksi dengan cepat dan terdapat sedikit gelembung gas H2 dan uap air, ketika dipanaskan campuran itu diatas spiritus terjadi penambahan banyaknya gelembung-gelembung gas H2 serta uap air yang banyak pula. Hal ini menunjukkan bahwa Aluminium(Al) lambat bereaksi dengan larutan asam dibandingkan Magnesium (Mg). Percobaan kedua, asam klorida (HCl) diganti dengan natrium hidroksida (NaOH) dan didapatkan bahwa : Al (Aluminium) ditambah NaOH (Natrium hidroksida) lebih cepat bereaksi dibandingkan Mg(magnesium) ditambah NaOH (Natrium hidroksida) sukar bereaksi. hal ini menunjukkan bahwa Aluminium lebih cepat beraksi pada larutan yang bersifat basa sedangkan Magnesium lebih cepat bereaksi pada larutan yang bersifat asam. pada percobaan ke tiga, meneteskan Hidrogen klorida pada Aluminium foil setelah didiamkan 5 menit permukaan Aluminium terkelupas (lapisan Oksigen) dan di cuci sehingga Aluminium semakin terkelupas dan melepuh. dan ketika dibiarkan diudara terbuka Aluminium akan menghasilkan korosi. Hal itu terjadi karena Aluminium mengikat molekul air (Al (H2O) + OH- ) terkelupas         lapisan oksegen ( O2) teroksidasi dan Aluminium mengalami reduksi. pada percobaan keempat, (Al3Cl2) anhidrat yang diteteskan air sebanyak 1 ml sehingga larutan berwarna putih keruh, dan diukur dengan kertas lakmus ( kertas lakmus semakin merah ) dan sedikit uap air. sedangkan pada MgCl2 anhidrat yang diteteskan air. sehingga berwarna putih keruh yang lama kelamaan akan kembali kebentuk semula dan tidak terjadi perubahan warna pada kertas lakmus. dan berdasarkan percobaan kelima, menguji pH Asam Basa pada serbuk Al2O3 dengan 1 ml air menghasilkan pH sebesar 9. kemudian ditambah NaOh ( Natrium Hidroksida) sebanyak 3 ml dihasilkan pH sebesar 13. dan tabung kedua ditambahkan HCl (asam klorida) sebanyak 3 ml menghasilkan pH 1. percobaan ini juga dilakukan pada MgO (magnesium Oksida) ditambah NaOH (natrium hidroksida) menghasilkan pH 13. dan MgO (magnesium Oksida) ditambah HCl (asam klorida) menghasilkan pH 2. ini menunjukkan bahwa Aluminium bersifat Amfoter.

X.            KESIMPULAN
1.      Alumunium ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang kecil dari ion Al3+, yaitu  kerapatan muatan yang besar
2.      Logam Alumunium dapat berekasi dengn asam klorida dan sulfat
3.      Alumunium foil yang berkilat setelah dimasukkan kedalam merkuri (II) clorida menghasilkan gelembung gas dan jika diambil diletakkan dikaca arloji maka alumunium foil akan terkelupas dan berkarat dan teroksidasi
4.      Sifat Alumunium dan magnesium amfoter yaitu dapat bereaksi dengan asam basa
5.      logam AI bereaksi dengan oksigen membentuk la[isan tipis oksida yang melindungi dari oksidasi lebih lanjut

XI.            REFERENSI
Safrijal dan Haris Munandar. Kimia Anorganik 1, Laboratorium Kimia  UIN     AR-Raniry, Banda Aceh, 2015





DIAGRAM ALIR

A.    Reaksi dengan Asam Klorida

Rounded Rectangle: HCl
 


Dicampurkan  logam Magnesium
Dicampurkan  logam Aluminium
Rounded Rectangle: Mg+HCl
Rounded Rectangle: Al+HCl



Diamati
Rounded Rectangle: Terbentuknya Gelembung gas                                                                                                   
                      Di panaskan

Rounded Rectangle: Terbentuknya Gelembung gas 




B.     Reaksi dengan Larutan Natrium Hidroksida
 


    5ml Natrium Hidroksida                                 5ml Natrium Hidroksida

                            Dicampurkan                                                   Dicampurkan
                            Aluminium                                                        Logam Magnesium

 


                 Al+NaOH                                                     Mg+NaOH                          
 


                                                                                                       Dibiarkan beberapa
                                       Diamati                                                                       Menit, jika tidak terjadi
                                                                                                     Dipanaskan dan diamati

 


   Terbentuknya Gelembung                               Terbentuknya Gelembung Gas
                     gas

C. Reaksi Oksigen
            Aluminium Fiol
                             Ditaburi larutan HgCl2 dan dibiarkan
 


            Lapisan Aluminium
                Terkelupas
                                   
                         Dicuci dengan menggunakan air             Semakin terkelupas
Dan dibiarkan diudara terbuka                 dan lama-kelamaan                                                                                         Dibiarkan di udara
                                                                                        Terbuka menjadi berkarat




D.    Membandingkan AlCl3 dan MgCl2


ALCL3

MgCl2




                                                                                                
                    + Ditambahkan                                                +  Ditambahkan             

H2O

H2O









E.     Membandingkan sifat asam-basa Aluminium Oksida dan Magnesium Oksida

AlCl3

Al2O3
                                                                                    
                                                                                    

 


H2O

H2O
                                                                                    
pH=10                                                                         
pH=10

HCl



NaOH
pH= 1 
pH=13




H2O

MgO

MgO


H2O
                                                                                                                        pH=10pH=10 

HCl

NaOH

pH=13

pH=2              PERCOBAAN III :
I.            JUDUL PERCOBAAN : Aluminium dan Senyawa
II.            TANGGAL PERCOBAAN      : 17 November 2015
III.            TUJUAN PERCOBAAN          : Mempelajari Kimia Aluminium dan
  Senyawa dan membandingkannya dengan
  Kimia Magnesium dan Senyawanya
IV.            DASAR TEORI

Menurut Safrijal dan Haris Munandar (2015) Menyatakan Ilmu kimia Aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang kecil dari ion Al3+ , yaitu kerapatan muatan yang besar, jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk [Al (H2O)6]3­- yang biasanya ditulis Al3+ (aq)
Didalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat diperoleh kesetimbangan berikut :
a)      [Al(H2O)6]3- + H2O            [Al(H2O)5OH]2+ + H3O+
b)      Dalam  basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi,
c)      [Al(H2O)6]3- + 3HO-(aq)            [Al(H2O)3(OH)3](s) + 3H2O(I)
d)     Dalam larutan NaOH yang berlebih,
e)      [Al(H2O)3(OH)3](s) + OH-(aq)                   [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O

V.            ALAT DAN BAHAN
A.    ALAT
Tabung Reaksi, Gelas Kimia, pipa penyalur, dan Pembakar Bunsen
B.     BAHAN
Keping Aluminium, Serbuk Aluminium, Pipa Magnesium, Asam Klorida encer, Natrium Hidroksida encer, Larutan Merkuri (II) Klorida, Gas Khlor, Aluminium Klorida, Magnesium Klorida, Magnesium Oksida, Aluminium Oksida, Larutan Al3+ 0,1M, Larutan Mg2+ 0,1M
VI.            PROSEDUR KERJA
a)      Reaksi dengan asam klorida
1.      Dicampurkan 5 ml asam klorida encer dengan beberapa keping logam aluminium dalam satu tabung reaksi. Jika aluminium belum bereaksi setelah 5 menit, dipanaskan campuran ini.
2.      Diulangi percobaan dengan pita magnesium sebagai pengganti keping aliminium.
3.      Dituliskan hasil pengamatan anda.
b)      Reaksi dengan larutan natrium hidroksida.
1.      Dicampurkan 5 ml larutan natrium hidroksida encer dengan beberapa keping aluminium (sesendok serbuk aluminium) dalam tabung reaksi. Jika setelah 5 menit belum terjadi reaksi, dipanaskan tabung reaksi tersebut.
2.      Dicatat pengamatan anda dan diperiksa gas yang terbentuk.
3.      Diulangi percobaan dengan magnesium sebagai pengganti aluminium.
c)      Reaksi dengan oksigen.
1.      Diletakkan secarik aluminium foil dalam gelas kimia dan ditaburi dengan larutan merkuri II klorida.
2.      Dibiarkan beberapa menit, kemudian dicuci aluminium foil dengan air.
3.      Dibiarkan foil ini beberapa menit diudara.
4.      Dicatat hasil pengamatan anda.
d)     Membandingkan Aluminium klorida dan magnesium klorida.
1.      Dipanaskan aluminium klorida anhidrat dalam tabung reaksi.
2.      Dimasukkan satu sendok aluminium klorida anhidrat kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan air setetes demi setetes.
3.      Diulangi percobaan dengan magnesium klorida anhidrat sebagai pengganti aluminium klorida anhidrat.
e)      Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida.
1.      Diperiksa reaksi dari aluminium oksida dan magnesium oksida dengan air. Diperiksa pH larutannya.
2.      Diperiksa reaksi oksida-oksida ini mula –mula dengan asam klorida encer kemudian dengan natrium hidroksida encer. (digunakan 0,1 gram oksida dalam 3ml asam atau basa).  

VII.            HASIL PENGAMATAN
A. SEBELUM PERCOBAAN
NO
NAMA BAHAN
BENTUK
WARNA
1.       
Al (Aluminium)
Lempengan
Silver
2.       
Mg (Magnesium)
Lempengan
Silver
3.       
NaOH
Larutan
Tidak bewarna
4.       
HgCl2
Larutan
Tidak bewarna
5.       
AlCl3
Serbuk
Putih
6.       
MgCl2
Kristal
Tidak bewarna
7.       
Al2Cl3
Serbuk
Putih
8.       
MgO
Serbuk
Putih
9.       
H2O
Larutan
Tidak bewarna
10.   
Kertas lakmus
Lembaran
Merah
11.   
HCl
Larutan
Tidak bewarna
12.   
Al2O3
Lempengan
SIlver


B. SESUDAH PERCOBAAN

1.      Reaksi dengan Asam Klorida
Al3+ + HCl              AlCl3 (keping Aluminium) = menghasilkam gelembung (reaktif)

Mg + HCl             MgCl2 + H2 ( lempengan Magnesium) = menghasilkan gelembung (reaktif)


2.      Reaksi dengan larutan Natrium Hidroksida
Al3+ + NaOH              ( keping Aluminium) = menghasilkan gelembung (reaktif)

Mg2+ + NaOH             (keping Magnesium) = menghasilkan gelembung (kurang reaktif)

3.      Reaksi dengan Oksigen
Al2O3 + HgCl2                        Aluminium berkarat



4.      Membandingkan Aluminium Klorida dan Magnesium Klorida
AlCl3 + H2O             Reaktif (asam), kertas lakmus merah terang

MgCl2 + H2O              Reaktif (asam), kertas lakmus merah pucat

5.      Membandingkan sifat Asam Basa Al2O3 dan MgO
Al2O3 + HCl             pH = 1 (bersifat Asam)               tidak berwarna

Al2O3 + H2O              pH = 10 ( bersifat Basa)             keruh

MgO + HCl                pH = 2 ( bersifat Asam )            tidak berwarna

MgO + H2O               pH = 10 (bersifat Basa)             keruh

Al2O3 +  NaOH              pH = 13 ( bersifat Basa )          keruh

MgO + NaOH            pH = 13 (bersifat Basa)           keruh

VIII.          REAKSI PERHITUNGAN
1.      Mg + HCl        MgCl2 + H2
2.      Al + HCl         AlCl3 + H2
3.      Mg + NaOH             Mg(OH)2 + H2
4.      Al + NaOH          Al (OH)2 + H2



IX.            PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum, dapat dibahas bahwa unsur Aluminium(Al) mempunyai sifat fisika yang cepat bereaksi dengan larutan basa dan lama bereaksi dengan larutan asam. Aluminium juga sering digunakan dalam peralatan rumah tangga karena berdasarkan sifat-sifat Aluminium(Al) itu sendiri bersifat anti karat dan Aluminium (Al) merupakan unsur periode ke-3 dan berada pada golongan 13. Aluminium (Al) juga bersifat lunak. Teori ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan dengan mencampurkan 5 ml Asam Klorida (HCl) dengan kepingan Aluminium (Al) kedalam tabung reaksi sehingga pada saat itu tidak terjadi reaksi yang diperoleh. Kemudian dilakukan pemanasan pada campuran tersebut dan menghasilkan gelembung-gelembung gas H2. Sedangkan pada kepingan Magnesium (Mg) yang ditambahkan asam klorida (HCl) menghasilkan terjadinya reaksi dengan cepat dan terdapat sedikit gelembung gas H2 dan uap air, ketika dipanaskan campuran itu diatas spiritus terjadi penambahan banyaknya gelembung-gelembung gas H2 serta uap air yang banyak pula. Hal ini menunjukkan bahwa Aluminium(Al) lambat bereaksi dengan larutan asam dibandingkan Magnesium (Mg). Percobaan kedua, asam klorida (HCl) diganti dengan natrium hidroksida (NaOH) dan didapatkan bahwa : Al (Aluminium) ditambah NaOH (Natrium hidroksida) lebih cepat bereaksi dibandingkan Mg(magnesium) ditambah NaOH (Natrium hidroksida) sukar bereaksi. hal ini menunjukkan bahwa Aluminium lebih cepat beraksi pada larutan yang bersifat basa sedangkan Magnesium lebih cepat bereaksi pada larutan yang bersifat asam. pada percobaan ke tiga, meneteskan Hidrogen klorida pada Aluminium foil setelah didiamkan 5 menit permukaan Aluminium terkelupas (lapisan Oksigen) dan di cuci sehingga Aluminium semakin terkelupas dan melepuh. dan ketika dibiarkan diudara terbuka Aluminium akan menghasilkan korosi. Hal itu terjadi karena Aluminium mengikat molekul air (Al (H2O) + OH- ) terkelupas         lapisan oksegen ( O2) teroksidasi dan Aluminium mengalami reduksi. pada percobaan keempat, (Al3Cl2) anhidrat yang diteteskan air sebanyak 1 ml sehingga larutan berwarna putih keruh, dan diukur dengan kertas lakmus ( kertas lakmus semakin merah ) dan sedikit uap air. sedangkan pada MgCl2 anhidrat yang diteteskan air. sehingga berwarna putih keruh yang lama kelamaan akan kembali kebentuk semula dan tidak terjadi perubahan warna pada kertas lakmus. dan berdasarkan percobaan kelima, menguji pH Asam Basa pada serbuk Al2O3 dengan 1 ml air menghasilkan pH sebesar 9. kemudian ditambah NaOh ( Natrium Hidroksida) sebanyak 3 ml dihasilkan pH sebesar 13. dan tabung kedua ditambahkan HCl (asam klorida) sebanyak 3 ml menghasilkan pH 1. percobaan ini juga dilakukan pada MgO (magnesium Oksida) ditambah NaOH (natrium hidroksida) menghasilkan pH 13. dan MgO (magnesium Oksida) ditambah HCl (asam klorida) menghasilkan pH 2. ini menunjukkan bahwa Aluminium bersifat Amfoter.

X.            KESIMPULAN
1.      Alumunium ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang kecil dari ion Al3+, yaitu  kerapatan muatan yang besar
2.      Logam Alumunium dapat berekasi dengn asam klorida dan sulfat
3.      Alumunium foil yang berkilat setelah dimasukkan kedalam merkuri (II) clorida menghasilkan gelembung gas dan jika diambil diletakkan dikaca arloji maka alumunium foil akan terkelupas dan berkarat dan teroksidasi
4.      Sifat Alumunium dan magnesium amfoter yaitu dapat bereaksi dengan asam basa
5.      logam AI bereaksi dengan oksigen membentuk la[isan tipis oksida yang melindungi dari oksidasi lebih lanjut

XI.            REFERENSI
Safrijal dan Haris Munandar. Kimia Anorganik 1, Laboratorium Kimia  UIN     AR-Raniry, Banda Aceh, 2015





DIAGRAM ALIR

A.    Reaksi dengan Asam Klorida

Rounded Rectangle: HCl
 

Dicampurkan  logam Magnesium
Dicampurkan  logam Aluminium
Rounded Rectangle: Mg+HCl
Rounded Rectangle: Al+HCl


Diamati
Rounded Rectangle: Terbentuknya Gelembung gas                                                                                                   
                      Di panaskan

Rounded Rectangle: Terbentuknya Gelembung gas 



B.     Reaksi dengan Larutan Natrium Hidroksida
 

    5ml Natrium Hidroksida                                 5ml Natrium Hidroksida

                            Dicampurkan                                                   Dicampurkan
                            Aluminium                                                        Logam Magnesium

 

                 Al+NaOH                                                     Mg+NaOH                          
 

                                                                                                       Dibiarkan beberapa
                                       Diamati                                                                       Menit, jika tidak terjadi
                                                                                                     Dipanaskan dan diamati

 

   Terbentuknya Gelembung                               Terbentuknya Gelembung Gas
                     gas

C. Reaksi Oksigen
            Aluminium Fiol
                             Ditaburi larutan HgCl2 dan dibiarkan
 

            Lapisan Aluminium
                Terkelupas
                                   
                         Dicuci dengan menggunakan air             Semakin terkelupas
Dan dibiarkan diudara terbuka                 dan lama-kelamaan                                                                                         Dibiarkan di udara
                                                                                        Terbuka menjadi berkarat




D.    Membandingkan AlCl3 dan MgCl2


ALCL3

MgCl2




                                                                                                
                    + Ditambahkan                                                +  Ditambahkan             

H2O

H2O









E.     Membandingkan sifat asam-basa Aluminium Oksida dan Magnesium Oksida

AlCl3

Al2O3
                                                                                    
                                                                                    

 


H2O

H2O
                                                                                    
pH=10                                                                         
pH=10

HCl



NaOH
pH= 1 
pH=13




H2O

MgO

MgO


H2O
                                                                                                                        pH=10pH=10 

HCl

NaOH

pH=13
pH=2               

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Blog Archive